Thursday 21 July 2011

pasrahlah

/1/
jika sayapmu patah, berbaringlah di sampingku,
di sekitar daun daun merah yang dibuang oleh pohon hijau yang melahirkan mereka,
di atas lumpur hitam yang diinjak-injak oleh para pemburu serakah,
dalam padang ilalang penuh duri yang terabaikan oleh sekitarnya.


/2/
jika pelangimu memudar, meleburlah di sebelahku,
di sebelah hitam dan putih yang mungkin tak akan pernah menjadi murni,
di atas pasir abu yang berbuih-buih dengan ombak yang bergulum memusuhi,
dalam pesisir laut hitam pahit yang terpapar panas teriknya sang mentari.


/3/
jika rohmu menyiksa, bebaskanlah di sampingku,
di kuburan curam yang meretih di siang dan memekat di malam,
di kedalaman tanah yang tak akan pernah tenang untuk tidak bergemuruh dan bergumam,
dalam lorong sesak berhiaskan juntaian akar yang menjalar dalam dengan diam.


/4/
jika akalmu bengkok, kurunglah di sebelahku,
di tengah kerumanan manusia manusia pintar dengan ocehan menghakimi,
di 7 ruas tenggorokan yang selalu dengan ludah kau basahi,
dalam kidung ironi nyanyian malam yang mengeraskan dan menipu hati.


/5/
dan apabila angin masih meniupkan arwahnya padamu,
namun sayapmu yang patah telah menggembur bersama tanah tanah tandus,
dan apabila manisnya hujan dengan butirannya menitik di ubunmu,
namun pelangimu kehilangan mentari yang lembut untuk menyambutnya dengan tulus


/6/
dan apabila anggur bercawan emas datang menggodamu,
namun rohmu yang lembut telah kehilangan kekuatan untuk mengecapnya,
dan apabila teka-teki menawan tentang kehidupan telah merampok perhatianmu,
namun akalmu tidak lagi mengenal urutan dan bentuk bangun dunia.


/7/
pasrahlah, karena ketika itu kau akan mengenal keseimbangan.
pada apa yang menciptakan benci dan cinta secara bersamaan.
dalam sayap, dalam pelangi, dalam roh dan dalam akalmu.
yang menyambut pada apa yang akan datang dan melambai pada yang sudah hilang


/8/
dan lihatlah, kau bukanlah kau, karena aku telah mengalahkanmu.
dan pasrahlah, karena aku telah mengajakmu.
serta pasrahlah. karena aku telah bersamamu.
hingga pasralahlah bersama daur alam dalam diriku.

sakitmu, sakitku.

Tiada tempat untuk berjumpa

Tiada waktu untuk saling menyapa

Disini aku mengembara bersama kesenyian di dada

Tidak bersamanya untuk waktu yang agak lama


Sebab kata aku merana

Akibat rasa aku menduga duga

Dimanakah dirinya lagi berada

Kemanakah waktu akan membawanya


Aku rindu

Rindu senyumnya

Rindu tingkah lakunya

Rindu suaranya

Dan rindu berada disampingnya dan mendekapnya

Selamanya..


Aku berpikir dan merenung dibawah terangnya bulan

Apakah kepekaan hatinya menyamai angan anganku

Atau keegoan dan rasa malunya mempasung dirinya untuk membatu

Diantara aku dan banyangku dimatanya


Mencoba tegar.

aku rindu

Tiada tempat untuk berjumpa

Tiada waktu untuk saling menyapa

Disini aku mengembara bersama kesenyian di dada

Tidak bersamanya untuk waktu yang agak lama


Sebab kata aku merana

Akibat rasa aku menduga duga

Dimanakah dirinya lagi berada

Kemanakah waktu akan membawanya


Aku rindu

Rindu senyumnya

Rindu tingkah lakunya

Rindu suaranya

Dan rindu berada disampingnya dan mendekapnya

Selamanya..


Aku berpikir dan merenung dibawah terangnya bulan

Apakah kepekaan hatinya menyamai angan anganku

Atau keegoan dan rasa malunya mempasung dirinya untuk membatu

Diantara aku dan banyangku dimatanya


Mencoba tegar.

cemburu buru-buru

Mata kanan mata kiri
Punya sisi tersendiri
Namun bergerak dalam satu irama tanpa melodi
Dalam wajah kusut menantang matahari


Kaki kanan kaki kiri
Jari sepuluh bulat genap menghiasi
Bergerak menapak jalan lurus beriring hari
Dibawah teduh mendung disamping kali

Hati kanan hati kiri
Satu hal berbeda sisi
Dengan sisi satu cinta mengisi
Namun juga sisi lain mengusik membagi


Cemburu kanan cemburu kiri
Bergerak tanpa pola pasti
Menantang nalar dan intuisi
Hadir dalam angan buruk mengeruk hati

Buru buru itu aku
Makan es krim tanpa jeda waktu
Pusing kepala berputar menderu
Hati panas, muka berpeluh tanda seru


Cemburu buru buru
Lahir dalam diriku
Atas kedatangan tamu
Orang lain menyitamu perhatianmu, mengacuhku..

Buru buru
Cemburu
Tapi aku pahami satu
Apa itu rasaku, dalam percaya padamu..


Sejati dalam putihnya nafsu
Melayang kepala tengadah langit biru
Berkatalah tenang seorang guru
Dalam kelas monolog otak berudu


Ingat masa lalu, hanya ketika itu perlu
Dan janjimu, hanya ketika tanpa hanya, sekalipun itu…

sayang yang terlambat datang

Ada sayang kepada orang tua
itulah tujuan kita sebenarnya
Ada juga sayang kepada kekasih tercinta
itulah bagian kisah kita sebagai kaum muda


Waktu itu selalu ada
selalu memerangkap
jika tidak mawas bisa termakan lahap
oleh getarannya yang terus mendera


Cepat itu belum tentu baik
Namun lebih cepat pasti lebih baik
Semuanya bisa di LANJUTKAN kembali
asal masih ada Cinta di HATI


Berprasangka baik tiada duanya
Waktu saja tidak dapat melakukannya
Mengapa manusia tidak ?
Mengapa cinta murni bisa muak ?


Well.. saya bisa, apa kah kamu bisa?
apakah kita bisa ?
yes, we can.. barrack obama bersabda..
dan aku pun katakan, yeah, lets do it, lets rock a roll..


sayang yang terlambat datang..
pasti entar dapat hukum ngangkang
biar tak akan menjadi terulang
biar bisa lagi makan nyuknyang

Love keeps remaining as the same, even its too late..

tekad

Dalam sejuk dan jatuhan butiran embun subuh

Dibawah kepakan burung terbang berbaris

Berpijak dengan dua kaki berselimut sendal kumuh

Aku tahu, aku berada diatas jalan cinta magis..

Milikmu…


Tersadar oleh rayuan suara ayam berkokok

Berlindung dibawah gemuruh langit yang tak pernah tenang berawan

Terpandu menangkap gambaran nyata oleh mata melongok

Aku tahu, aku harus bejuang dalam mencapai indahnya kehidupan..

Bersamamu…

Dan lahirlah setitik tekad

Dalam jiwa putih bergermuruh hebat

Dalam kesederhanaan rasa yang lebat

Dalam cinta yang tak akan berkarat

Dalam diriku, kedalam dirimu yang terpusat


Dan lahirlah setitik tekad

Dari sebuah cerminan cinta yang kuat

Dari sebuah ambisi keras yang mencuat

Dari sebuah harapan besar yang meluap

Dari kamu, ke aku.. yang hobi nekat


Dan lahirlah setitik tekad

Untuk sebutir buah kehidupan yang manis

Untuk sebutir curah kasih yang telah terlukis

Untuk sebutir teh pelajaran yang kau tiris

Untuk kamu, dari aku.. teman puitis *hahay.


Tekad ini berwujud semua yang pantas

Dilakukan dengan kerja keras

Dilandasi dengan niat ikhlas

Untuk Masa depan dan masa cerah yang tak boleh kandas

Tanpa ada satupun niat malas


Mohon doanya. Mohon dukungannya..

Agar jalan ini dilapangkan oleh Tuhan yang Maha Esa

Untuk mencapai ambisi dan cita cita

Dalam koridor dan jalan yang diridhoi olehNya

Dalam kasih dan cinta

untuk saling medukung sampai akhir, bersama-sama

ditulis didalam sabar, didalam kuat, dimalam dimana semua abstrak, penuh harap

sakit hati

pernah saya sakit hati
tapi tidak seperti ini
pernah saya merasa mau memaki
tapi tidak sedalam ini


orang begitu gampang menyebut kata pisah
begitu gampang menghakimi, bukan meyakini..
orang begitu gampang menjauh mengakhiri
segampang mereka dapat lagi mengawali


hidup itu tidak sehina ini kan?
bukan seperti ini kan?
ketika dendam melandasi tindakan
ketika ego bermain peran


aku belajar banyak
memahami banyak
menyakiti dan tersakiti juga dengan banyak
aku bangga, namun sekaligus merasa telah kalah telak


hidup adalah something we face out..
bukan something we ignore from..
karena hidup itu tautan antara insan
bukan dendam aksara buta perasaan


cinta itu tak harus bernama
cinta sendiri tak pernah jelas adanya
kadang disebut penyatu
kadang disebut kelabu


begitu terus hingga kepalaku ingin meledak
membuat emosiku memuncak
namun pikiranku tetap murni
selama cinta masih dihati


karena ku yakin, haqqul yakin..
sakit hati
tidak harus menyakiti
sakit hati
tidak harus pergi menjauh tanpa jejak kaki
sakit hati
bagaimana ketika kita introspeksi
saling memahami
satu antara lain
di alam bumi ini..


salam perdamaian..
salam cinta..

patah hati

Kalau kemarin aku bilang sakit
Sekarang mungkin telah bangkit
Bukan karena itu mudah
Namun karena hal ini sangat susah

Kadang ada sesuatu yang kita pegang erat
Walau kadang juga yang erat pergi minggat
Berjalan membuat hidup yang lebih terhormat
Diatas ego laknat

Mudah saja bagimu
Sama seperti yang kau tuduh kepadaku
Mudah saja untukmu
pergi bersama yang selain aku

Kemanakah makna dari hal ini
Ketika raga dan jiwa berhenti mencari
Tuhan Maha Cinta yang pengasih
Diantara hidup yang kembali harus selalu sedih

Aku selalu berdoa untukmu
Andai saja kau selalu bisa mengerti keadaanku
Aku selalu berdoa untukmu
Agar dimanapun kau aman selalu

Hidup ini memang tak seindah puisi
Bukan juga alunan organ arogan para musisi
Hidup ini hanya sebongkah batu keras yang pecah
Hingga akhirnya membaur dengan tanah

Hatiku patah
Buatmu mungkin mudah
Tapi buatku akan sangat susah
Untuk dilupa dan dihapus selamanya..

Hatiku patah
Terimakasih atas semua hal yang indah
termasuk sangkamu yang hina
Dulu..
Antara kita berdua..

Hatiku Patah
Mungkin hidup akan selalu merana
Namun aku tahu harapan masih ada
Antara aku dan mereka
Para teman yang jenaka

Hatiku Patah
Terimakasih Sangka
Terimakasih Cinta
Kau mengajariku bagaimana untuk tidak terlalu Cinta
Agar Harga Diri Tidak Mati Termainkan
Oleh ego yang sangat manusia


Love Remains The Same

cinta sebenarnya

Kalau kamu mencintai seseorang karena dia pintar, itu bukan cinta tetapi kagum..

Kalau kamu mencintai seseorang karena dia cakep/cantik, itu bukan cinta tapi nafsu..

Kalau kamu mencintai seseorang karena dia tajir, itu bukan cinta, tetapi matre…

Kalau kamu mencintai seseorang karena dia baik, itu bukan cinta tetapi rasa terimakasih..

Tapi.. kalau kamu mencintai seseorang tanpa-kamu-tau-kenapa bisa mencintainya itulah cinta yang SEBENARNYA..

trust me.

cinta serba serbi

salah jika iya,
apalagi jika tidak..
sampai cinta memang serba
serba salah sampai sangka


benar jika hanya salah
dan hanya salah yang benar
masa lalu adalah utama
masa depan akan terhina tak tertelaa


bila semua punya waktu
cinta serba serbi hanya punya satu
kala menyakiti untuk kembali disakiti
hingga maaf hanya sebongkah kata tak berarti


tolong tidak lagi manis
kolong adalah tempat meringis
teriak berbisik arti tak berisi
gosip jadi bahan utama menghakimi


berjalan serba serbi
cinta hanya maju dalam mundur
jauh dari kata leluhur
jalan cinta percaya akan hati
bukan untuk menuduh kejam mengiris hati


harapan masih ada
hilang hanya ketika tak mencarinya
selama waktu masih berdetik memberi tanda
selama cahaya menjelaskan warna
cinta serbi pasti kembali berseri
karena usahaku terus mengalir berlari..


berlari..
dijalan serba
penuh aneka serbi
hingga irisan hati
menjadi bunga mawar merah
indah namun tersakiti

setia saja

Setia saja
Apa susahnya?
Menjadi hamba yang setia
Dengan buta akan urutan dan nama
Berkorban dalam jalan penuh makna


Setia saja
Kenapa mau susah?
Ungkapkan saja didepan dunia
Jika perlu seluruh alam semesta
Bahwa kamu, telah ada yang punya


Setia saja
Kenapa harus tunggu lama?
Biar sejarah kelam tertelan hama
Menjadi puing sebongkah tanah
Sebatas hanya dipijak semata


Setia saja
Kenapa tidak secepatnya?
Biar hati dan pikiran ada yang jaga
Bukan hanya ketika lupa asalnya
Namun juga ketika bimbang penuh tanda tanya


Setia saja
Ini hanya sebuah saran belaka
Dari para tetua bangka
Dengan kesadaran dari aroma bau mereka
Tanah yang rata


Setia saja
Walau tidak segampang tanan kanan merekah
Paling tidak ada kemauan untuk mencoba
Biar harga ditebus dengan seharusnya
Untuk saling cinta dan juga menjaga prasangka


Cukup setia
Dan bilamana tidak dibalas, tetaplah setia..
Karena setia hanya milik orang setia
Dan hanya untuk yang setia
Saja…


Athifah Dahsyamar
dan seluruh yang pantas untuk mendapat kesetiaan dan berjuang untuk tetap setia..

cerita itu..

Internet itu maya
tapi aku baru sadar itu nyata
saat aku kenal kau diblog pertama
meninggalkan komen dan tanda tanya
meninggalkan beribu alasan untukku senyum merona


siapakah engkau?
siapakah engkau?
siapakah engkau?
siapakah engkau?


Cintaku baru saja hampa
namun gejolaknya baru saja menyambar dada
saat kau puji dan puja
sebagian hasil karya puisiku dimanusiajenaka


Aku tak percaya cinta buta..
Sebab itu tak mungkin terjadi begitu saja
Terlebih setiap kata dipuisimu memanjakan perasaanku didada
Saat bagian malam itu dipenuhi canda tawa kita berdua


Mungkinkah ini Cinta?
Ah, mungkin cuman sementara..
Mungkinkah ini Cinta?
Tapi hey.. bisa saja iya..


Semua punya cerita sendiri
yang ini pakai caci maki
yang itu pakai kesabaran tinggi
dan saya sendiri dilandasi keyakinan murni
bahwa bisa saja aku cinta, disini.. dihati..


Aku utarakan dimalam itu
dengan kata sederhana polos tak berupa
diantara sengatan signal berwajah angka
hingga sampai berbentuk tiga kata
aku cinta kamu..


Kau tak percaya
kau utarakan beribu alasan menyayat dada
menjelma menjadi iblis realita
bahwa ini tidak normal adanya
bahwa cintaku hanya permainan belaka


Aku lelaki berlogika
aku juga tidak suka bermain kata
karena aku cukup dengan pengalaman itu semua
aku tahu aku juga punya takdir
Entah itu tidak atau bisa dipikir


Aku percaya
sekarangpun aku masih percaya
Bahwa itu cinta..
yang terbentuk dengan cara yang tidak biasa
disaksikan keybord, cpu, dan monitor disaat pertama


Aku percaya
bila saat itu tiba
dengan niat tulus atas nama cinta
kata dan tindakan akan menggambarkan segalanya
bahwa itu hal tidak normal yang nyata..
cintaku kepada kau yang terpuja..


untuk wanita terindah
Athifah Dahsyamar..


catatan : buat mut, jangan sedih lagi ya..

HATI BARU II

Jika rasanya belum ngepol,
Dan pikiran udah dongkol,
Coba deh saksiin inul,
Berlagak kanan kiri dengan tubuh yang bahenol..

Tuing-tuing dalam suka,
Puing-puing dalam duka,
Jika rasa didada telah membara,
Ingat juga yang di Atas sebagai pencipta dan pemberi karunia segala rasa..

Aku disini.
Tiada berlari.
Berjalan ditempat tak berhenti.
Sesekali menepi dalam riau tak terakhiri.
Kadang sunyi.
Dan kau datang mengisi hari.
Memanjakanku dengan puisi.
Yang bertidak sebagai pupuk romantisme ini.

Aku disini.
Berjubah percaya yang terhakimi.
Berselimut perangai dan mimpi.
Mengindahkan rasa yang terlampau tinggi ‘tuk kau daki..

Aku disini.
Berbalut baju baru berwana ungu.
Di temani teh hangat buatan ibu.
Manyaksikan puisi indah buatanmu
Seraya menjawab pernyataan itu,

bahwa aku juga sayang kamu

HATI BARU

Memang ini konyol
Sama seperti dodol campur cendol
Dimakan sama odol
Diaduk ke kanan dan kiri biar rasanya ngepol


Ada something yang dak kita suka
Tapi itu lah yang kadang membentuk kita
Entah itu dari dalam atau dari luar sana
Ada itu saat kita mampu maupun susah


Kalau semuanya datang dan pergi
Hanya perubahanlah yang abadi
Kalau saja semuanya hidup lalu mati
Hanya kenanganlah yang tetap dihati


Cintaku itu seperti spora jamur
Menyebar kelainnya secara tak terukur
Membuat semuanya bingung bertanya hingga akhirnya bertutur
Kamu konyol dengan cintamu.. namun aku iri, kamu mujur


Yah, aku mujur


Aku mujur karena hatiku baru
Bukan hanya karena suasana yang baru
Namun juga karena prinsip baru
Dan perjanjian perjanjian baru


Aku mujur karena hatiku baru
Walau itu ga selalu harus berganti
Walau itu ga selalu harus berdikari
Walau itu berarti kau tetap berada disini


Aku mujur karena hatiku mendambakanmu
Banyak hal yang juga kau ajarkan kepadaku
Wahai wanita yang kutuju
Aku bahagia karenamu
Terimakasih untukmu


Aku sayang kamu

untuk Athifah Dahsyamar