Wednesday 18 February 2009

saat berjarak

Saat berjarak..
Adalah saat yang paling merasakan makna hadirmu.

Saat berjarak..
Adalah saat hening merenda benang pertautan kita.


Saat berjarak..
Adalah saat suci merajut genggaman erat tangan.
Merajut retak-retak baju kita,
Tanpamu nuansa kasih pucat tak berwajah.

Kusadari..
Saat berjarak..
Betapa dalam lautan bayang-bayang dirimu..
Maka izinkan aku 'tuk merindukanmu..

18 comments:

  1. klepek klepek....jangan rindukan aku lagi..kan kemaren dah putus di gunting, hihi
    makin dalem aja nih puisinya.

    ReplyDelete
  2. saat berjarak jangan lupakan dia yang nangkring di pohon jarak. ha ha ha...gak sambung banget nih.
    oke, tukeran link. mo pake nama apa? tifahh ya?

    ReplyDelete
  3. Saat berjarak..
    bukan aspal kering bertaburan daun
    bukan pandangan kosong rumah berjejer
    tapi kau..

    Saat berjarak..
    Rintihan air menyentuh menderu
    Aliran angin berseru
    Seperti dirimu

    Saat berjarak..
    Mata hati keruh mendang angan
    Kapan diri jauh bertemu engkau gerangan
    disini bersamaku..

    miss you!

    ReplyDelete
  4. saat bejarak
    baru kita mengerti bahwa betapa berartinya sesuatu yang sudah kita lupakan..
    tapi aku takkan melupakan kamu ini ku buktikan dengan berkunjung di blog mu.

    keep spirit ya mbak

    ReplyDelete
  5. Wah. ini puisi dalam banget, eee belajar puisi susah yaa..

    ReplyDelete
  6. saat berjarak
    adalah saat saling melihat ke dalam diri

    saat berjarak
    adalah saat belajar memahami

    saat berjarak
    adalah saatnya mempersiapkan diri

    ketika bertemu
    keraguan sirna
    kepalsuan tersibak
    dan bila saat itu tiba
    ...

    ReplyDelete
  7. Yup,
    cukup dalem puisinya..

    Tapi kadang jarak itu penting lhoh..
    seperti kalimat yang butuh spasi diantara kata-kata di dalamnya,yang membuat kalimat itu mempunyai makna...

    hayah...

    ReplyDelete
  8. Awan berarak,
    tempat berjarak,
    hati tergerak
    oleh perpisahan penuh mubarak,

    Hati yang pilu,
    jiwa yang merindu,
    Namun jangan biarkan rindu sperti debu,
    yg dihempaskan oleh angin lalu,

    Jaga rindu agar tetap utuh,
    sampai bersatu padu,
    dipersatukan oleh waktu,
    bersua seprti dulu,

    Biarlah jarak memisahkan,
    biarlah jadi sejarah perpisahan,
    Namun yakinlah pada Tuhan,
    Hanya dia yg memiliki kekuatan,
    kehendak dalam kekuasan,
    yang mampu mengabadikan setiap hubungan,

    Biarlah di sana ada batas,
    sebab jarak mampu melahirkan rindu tak terbatas,
    Ini mungkin sudah takdir yang Maha di atas,
    seharusnya Dia lebih tau apa yang pantas,

    Jangan jadikan jarak sebagai tebing,
    tapi pupuklah rasa itu agar tak berkeping,

    Sejarah selalu mencatat,
    bahwa pertemuan selalu di awali dgn perpisahan,
    Biarlah rasa itu terus bergulat,
    pada akhirnya ia akan menuju kedewasaan,
    pemahaman yang mendalam akan makna keterpisahan,

    Perpisahan boleh jadi anugerah,
    juga bisa jadi neraka,
    Ia pun bisa terang menderang,
    namun ia juga bisa hitam dalam kegelapan,

    Mintalah kepada tuhan sebuah pelita,
    untuk menerangi setiap langkah kita,

    Cabe itu tidak akan pedas,
    madu juga tidak akan manis,
    kalo indera perasa tak bisa merasa,
    Jarak bisa semanis madu dan gula,
    kalau rindu yang jadi inderanya

    Jarak tak harus;
    aku di sini, kamu di sana,
    Jarak adalah batas,
    bukan pemisah,

    Kala berjarak,
    bunyi perpisahan mulai berderak,
    kala berjarak,
    kita seperti burung merak,
    yg ditinggal oleh sang empunya,
    tapi semua akan bergerak,
    beriring berjalan bersama masanya,

    Jauh tak berjarak,
    dekat tak bergerak,
    Jika jauh tak terlerai,
    mungkin dekat malah bercerai...hehehe

    *Senyum kecut,senyumnya para pengecut,
    yg takut sakit perut,karena kehilangan parut,
    parut kebahagiaan yg direnggut burung perkutut,
    yg membuat jarak semakin terkutuk,hehehe...*

    ReplyDelete
  9. Kusisipkan sebuah sajak,
    untuk mereka yang berjarak,
    jangan pernah kalah,
    demi rindu yang tak kenal lelah,

    Kutitipkan sebuah sajak,
    pada mereka yang selalu menapak,
    Jaga rindu,
    jangan biarkan sembilu,

    Kuberdendang dengan sebuah sajak,
    untuk mereka yg berproses setapak demi setapak,
    Jangan sampe hilang niat,
    hingga kita terbawa oleh maut,

    Kutaruh sajak di pergelangan senja,
    agar malam senantiasa bersahaja,
    aku bersajak tanpa kata,
    aku berpuisi dengan tingkah,

    aku memang tak pandai bersajak,
    aku hanya ingin bersajak,
    sejenak pikiran merangkak,
    menembus cakrawala yg sedang terkuak,

    Aku ingin bersajak pada mereka yg merindu,
    Jangan terlalu,
    sebab yg Maha di atas yg pantasnya dituju,

    Berharap keharibaannya agar dapat restu,
    tidak hanya dengan merindu,
    tapi juga menunggu
    ridha yang turun dari langit ke tujuh,

    Jarak pun bisa bersajak,
    ketika hati terkoyak,
    jarak pun mampu berpuisi,
    ketika belati jadi melati,

    ketika jarak jadi jurang,
    anggap dia adalah sebuah tebing kehidupan,
    yg harus didaki dengan usaha dan pengorbanan,

    Ketika jarak tak bisa berkata,
    masih ada hati yang bisa bicara,
    hatilah yg membuat berjarak,
    namun juga hatilah yang membuat kita dekat...

    *Senyum yg meraba raba,tapi sesengit laba laba,hehehe*

    ReplyDelete
  10. saat berjarak berarti saat berjauhan ya.
    tapi jarak bukanlah masalah dong jika ada pengikat di hati

    ReplyDelete
  11. wah..ada yang sedang ditinggal nih..hmmm jadi berjarak dech....he..he..
    biar saja, percayakan pada hatimu dan hatinya...

    ReplyDelete
  12. misi nichh

    numpang lewat atuuuuuu

    ReplyDelete
  13. blognya lucu...
    baik tuan rumah maupun tamu2 nya puisinya menggetarkan...
    salam kenal buat semua yg disini, dan tentu saja utk si empunya rumah... :)

    ReplyDelete
  14. waaaaw,,,puisinya dalem banget,
    lagi LDR sama someone yah mbak?
    tapi keren loh.

    btw..aq gabung jadi followers nih, follow balik yah.
    salam kenal

    ReplyDelete
  15. @kang abiagi
    hhehe,makasih yah bang..
    dilem aja lagi bang ??
    hhehe..

    ReplyDelete
  16. @sang cerpenis
    hahah..
    nyambung kok.
    dy emang orangnya galak..
    *loh ??

    terserah deh..
    tifahh juga boleh lah..

    ReplyDelete

silahkan meninggalkan pesan :)