Tanyanya kembali terlontar
Dalam malam tak berbintang
Dalam hujan yang mengguyur
Dalam ramai yang berbaur
Hanya ada angin yang bergetar
pohon membisu menatap sebuah bangku kosong berisi dedaunan kering yang gugur diterpa semilir angin panjang hari ini.
Kutatap ia lewat ekor mataku
Nafasku tertahan dalam-dalam
Menikmati indahnya alam
Yang semakin larut bersama dinginnya malam
Menghadirkan sesuatu yang kelam
Tanyanya kembali terlontar
Dalam malam tak berbintang
Dalam hujan yang mengguyur
Dalam ramai yang berbaur
Hanya ada angin yang bergetar
pohon membisu menatap sebuah bangku kosong berisi dedaunan kering yang gugur diterpa semilir angin panjang hari ini.
Kutatap ia lewat ekor mataku
Nafasku tertahan dalam-dalam
Menikmati indahnya alam
Yang semakin larut bersama dinginnya malam
Menghadirkan sesuatu yang kelam
Coba kuurangkai kata-kataku
Agar tercipta kalimat yang syahdu
Namun semua tetap keruh
Mungkin karena pikiranku yang tak menentu
Dalam lagu dan melodi rindu
Aku tak mampu
Begitu rasaku saat itu
Ada yang mengganjal dihatinya mungkin
Hingga terasa berat telingaku mendengarkan
Ketika ia bertanya mengapa ??
Kujawab sekenanya.
Seperti tikus yang melintas
Lewat tanpa permisi;mungkin seperti itu aku dihatinya
Namun aku ?
Hatiku dijaga oleh raksasa buto ijo
Dipagar kawat besi
08.21.: disela-sela keluar main go